4 Metode Penetapan Harga Produk dan Jasa

BisablogDEMO.blogspot.com - Menetapakan sebuah produk atau jasa bukanlah suatu hal yang bisa dilakukan sembarangan. Salah mematok harga, kita bisa mengalami kerugian atau malah tidak mencatatkan penjualan sama sekali.

Sebelum menentukan harga barang, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan mulai dari biaya produksi, biaya pemasaran, biaya distribusi, jumlah permintaan, hingga tingkat persaingan dengan kompetitor lainnya.

Agar tidak salah menetapkan harga, empat metode penetapan harga ini bisa menjadi langkah awal yang bisa kita terapkan.

Metode Penerapan Harga yang Banyak Diterapkan di Indonesia

metode penerapan harga untuk menentukan harga barang
4 Metode penerapan harga untuk menentukan harga barang (image: https://www.pexels.com/photo/numbers-money-calculating-calculation-3305/)

Secara umum, ada empat metode penerapan harga yang bisa kita gunakan, mulai dari penetapan harga berbasis permintaan, biaya, persaingan, hingga berdasarkan laba yang ingin didapat.

1. Metode penetapan harga berbasis biaya

Metode penetapan harga ini adalah cara yang paling umum digunakan untuk menentukan harga sebuah produk atau jasa. Dengan menghitung semua biaya yang diperlukan, kita bisa mengatur besar laba yang diinginkan. Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menentukan harga dengan cara ini,

a. Standard Mark-Up Pricing

Dengan cara ini, penetapan harga produk atau jasa akan ditentukan dengan cara menambah margin laba dengan persentase tertentu dari total biaya yang dikeluarkan.

Marrginnya sendiri bervariasi, dan besarnya berbeda-beda dalam satu mata rantai distribusi. Misalnya saja produsen bisa menetapkan mark-up sebesar 10% sementara retailer memasang margin tambahan sebesar 15%.

b. Cost Plus Mark-Up Pricing

Cara ini biasanya banyak diterapkan pada sektor jasa atau produk berbentuk project . Dengan cara ini, kita akan menambahkan biaya tertentu terhadap biaya produksi, atau biaya lain yang diperlukan untuk pengadaan barang tersebut.

Cara penentuannya sendiri terbagi menjadi dua, yaiutu percentage of cost pricing dan fixed fee pricing. Pada cara yang pertama, kita hanya perlu menambah persentase dari total biaya untuk membuat barang. Sedang pada cara yang kedua, kita akan menambah biaya bernilai tetap tidak peduli berapa besar biaya pembuatan barang sebenarnya.

2. Metode penetapan harga berbasis permintaan

Dengan metode ini, harga sebuah produk akan ditetapkan berdasarkan situasi pasar dan bagaimana tanggapan konsumen terhadap sebuah produk. Beberapa hal yang mendasari hal ini antara lain daya beli konsumen, segementasi pasar, benefit yang bisa ditawarkan sebuah produk, hingga potensi pasar yang tersedia.

Beberapa cara yang menggunakan metode ini antara lain:

a. Penetration Pricing

Dengan cara ini, produk akan ditawarkan dengan harga lebih rendah saat pertama kali dipasarkan. Tujuannya adalah untuk melakukan penetrasi pasar serta memenuhi target penjualan yang tinggi agar modal terus bisa diputar.

b. Skimming Pricing

Beda dengan cara sebelumnya, metode ini justru menetapkan harga yang lebih tinggi di awal pemasaran. Saat tingkat persaingan semakin tinggi atau ketika ketertarikan pasar terhadap produk semakin menurun, barulah harga produk diturunkan secara perlahan.

c. Price Lining

Dengan metode ini kita akan menerapkan beberapa skema harga sekaligus pada satu produk yang sama. Perbedaan harga bisa divariasikan berdasarkan atribut tertentu seperti warna atau material produk.

d. Prestige Pricing

Menetapkan harga jual yang tinggi bisa dilakukan untuk meningkatkan image mengenai kualitas produk yang dipasarkan. Skema harga semacam ini biasanya digunakan untuk mengincar pasar yang memang peka terhadap status sosial yang tinggi.

3. Metode penetapan harga berbasis laba

Dengan metode ini, harga sebuah produk akan ditentukan oleh seberapa banyak margin profit yang ingin didapat. Cara untuk menentukan harga dengan metode ini terbagi dua. Pertama ada Target Profit Pricing di mana perusahaan menetapkan harga dengan membagi proyeksi laba tahunan dengan target penjualan di tahun tersebut. Cara kedua adalah Return on Sales Pricing di mana perusahaan menggunakan rentang harga tertentu yang bisa mendatangkan laba dalam persentase tertentu terhadap volume penjualan.

4. Metode penetapan harga berbasis kompetisi

Metode terakhir untuk menetapkan harga sebuah produk adalah dengan melihat tingkat persaingan dan kompetitor yang ada. Beberapa cara yang biasa dilakukan dengan metode ini antara lain.

a. Customary Pricing

Dengan cara ini, kita hanya perlu menyesuaikan harga barang dengan harga yang beredar di pasaran agar produk lebih mudah diterima pasar.

Jika harga pasar belum bisa menutupi ongkos produksi dan laba yang diinginkan, kita bisa melakukan penyesuaian produk seperti mengubah kemasan atau isi produk tersebut. Namun jika harga pasar ternyata memiliki profit yang besar, margin bisa digunakan untuk meningkatkan benefit produk.

b. Market Pricing

Market Pricing digunakan jika harga sebuah produk cukup sulit untuk diidentifikasi atau memiliki struktur harga yang tidak gamblang. Dengan begitu, harga barang akan ditentukan akan ditentukan secara subyektif dengan melihat value produk kita di pasaran.

Cara untuk menentukan market pricing antara lain,
  • Above market pricing - Memasang harga yang lebih tinggi dari pasar jika produk kita memiliki kualitas dan value lebih dibanding produk lain yang sejenis.
  • At market pricing - Memasang harga sesuai harga pasar ata harga yang sudah ditetapkan berdasarkan aturan tertentu/terpusat.
  • Below market pricing - Memasang harga di bawah pasar. Hal ini bisa dilakukan jika produk kita memiliki biaya produksi yang rendah atau memiliki rantai distribusi yang baik sehingga harga pokoknya jauh lebih rendah dibanding kompetitor lainnya.

c. Loss Leader Pricing

Loss Leader Pricing, atau jual rugi, adalah menjual barang dengan harga yang lebih rendah dibanding biaya pembuatannya. Cara ini mirip dengan Penetration Pricing di mana harga murah dipasang untuk menarik minat konsumen agar mau mencoba produk kita.

Setelah kita memenuhi target dan mendapat sebagian dari segmentasi pasar, barulah harga produk dikembalikan seperti semula agar kita bisa mulai mengeruk laba.

- - -

Bagaimana, ada banyak kan metode yang bisa dipakai untuk menetapkan harga sebuah produk? Untuk menentukan harga yang cocok, kita bisa menyesuaikan metode di atas dengan tujuan yang ingin diraih oleh perusahaan.

Jika ingin bermain aman, mengikuti harga pasar atau di bawahnya memiliki resiko lebih kecil. Namun jika produk yang dipasarkan memberi value lebih, tidak ada salahnya menetapkan harga yang lebih tinggi atau bermain di niche konsumen kelas menengah ke atas.

0 Response to "4 Metode Penetapan Harga Produk dan Jasa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Template Blogger Terbaik Rekomendasi